Nasabah Mengalami Kerugian Miliaran rupiah, Pemilik Koperasi BMT Assalam diduga tak Bertanggung Jawab

DAERAH18 Views

Majalengka – Kasus dugaan penipuan yang diduga dilakukan oleh pemilik Koperasi Baitul Mal Wattanwil (KBMT) inisial Hajah N.H asal dari desa Gunungsari Kecamatan Kasokandel dan sebelum berpisah sebagai suami Hajah  N.H berinisial Haji S.P. Kedua pasangan sebagai pemilik sebelum koprasi miliknya mengalami kolep. pada saat itu mereka berdua memiliki rumah tinggal di wilayah Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Berikut alamat  Kantor koperasi BMT Assalam berada di JL. Raya Barat No. 18 Sumberjaya Kabupaten Majalengka Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan dari narasumber yang enggan dipublikasikan namanya kepada redaksi matamaja grup. Hancurnya koperasi BMT Assalam dan meninggalkan sebuah kerugian nasabahnya, diduga semenjak  pasangan sebagai pemilik koprasi BMT Assalam tersebut bercerai/berpisah dan kini hanya tinggal kenangan yang tersisa sebuah bangunan kantor dan kerugian uang nasabah miliaran rupiah. Kerugian nasabah yang mendepositkan uangnya di koperasi BMT Assalam diduga belum di kembalikan oleh pasangan suami istri tersebut sebagai sang pemilik. Konon hingga saat ini korban-korban tersebut bingung meminta ganti-rugi dengan kerugian finansial yang di alaminya. Papar narasumber kepada pihak media

 

Berbekal informasi dari narasumber, awak media melakukan investigasi di lapangan. Tim dari media matamaja grup berhasil menghimpun keterangan dari seorang wanita yang diduga sebagai mantan pegawai N.H dan S.P sebut saja dengan nama samaran Wiwi, pada saat dilakukan wawancara dirumah Wiwi yang tak jauh dari bekas kantor koperasi tersebut menjelaskan kronologi kolepnya koprasi BMT dan membocorkan sebagian nama-nama beberapa korban yang diduga sudah dirugikan oleh pihak sang pemilik koperasi. Saat digali keteranganya oleh tim media Wiwi menjawab

“Saya bekerja dari tahun 2012 4Tahunan bekerja. Pemilik koperasi pak haji SP, dan istrinya bu haji N.H yang dulunya sebelum bercerai, rumah tinggalnya masih di sekitaran daerah kecamatan Sumberjaya. Pemegangnya adalah pak Dedi Supriadi orang bongas wetan. Sebelum koprasi Assalam tutup pak Dedi sudah kluar pindah ke danabro Loji, terus yang hafal pembukuan kan pak Dedi, tidak jelas penyebabnya dia tiba-tiba kluar/berhenti pindah kerja” Ujar Wiwi

Wiwi mengatakan, sebelum detik-detik koprasi kolep, dirinya sempat menanyakan terkait input-output keuangan yang dirasanya tidak seimbang, dengan gampangnya sang pemilik menjawab pertanyaan bahwa itu gapapa. Tutur Wiwi

“Pada saat itu saya sempat bertanya ke pak haji S.P sama Bu haji N.H uang masuk lebih kecil dan uang kluar lebih besar yang tidak seimbang, pada saat itu bilau menjawab “ga papa dari pendiri dulunya sudah begitu, yang penting uang masuk uang kluar ditulis” Jelas Wiwi

Wiwi juga menerangkan untuk metode penagihan yang dilakukan ke setiap nasabah yang mempunyai pinjaman, yang turun ke lapangan langsung sama pak haji, bu haji, kadang juga sama pak Dedi, saya juga sering diajak. Ungkapnya

Masih dengan Wiwi, saat itu Bu haji N.H pernah menyuruh saya untuk mengambil uang nasabah yang mau mendepositkan uangnya, dan itu masih tetangga saya yang bernama inisial B.N Saya ga berani mengambil sendiri, saya ajak pak Dedi supaya ada saksi, setelah uang diterima dari nasabah, kami tiba di kantor bu haji sudah menunggu, uang tersebut langsung ditulis di pembukuan bu haji N.H sendiri. Ucapnya

 

Wiwi menyesalkan, malah saya sendiri yang kena imbasnya, sampai sekarang orang tersebut terus nagih ke saya, bahkan cara penagihannya tidak melihat tempat, padahal saya dan suami sudah menjelaskan uang tersebut di ibu haji N.H tapi sang nasabah tidak mau tau karena pada saat pengambilan uang memang saya yang diperintahkan oleh bu haji, dan ditemani oleh pak Dedi” Sambungnya

Lebih lanjut Wiwi membeberkan, salah satu orang yang menjadi korban juga Mang Kasna, uang miliknya keseluruhan nilainya 35juta, baru dikembalikan 7juta rupiah dan sisa yang belum di kembalikan 28juta lagi sampe sekarang. Oknum yang sudah merugikan nasabah, diduga sengaja menghilangkan barang bukti termasuk buku catatan kas yang ada di kantor. Terangnya

“Pokoknya saat koprasi sudah mulai kolep buku buku data kas nasabah hilang, ga tau siapa yang menghilangkannya” Ujar Wiwi

 

Sambung Wiwi, selama ini kalau ada yang nagih ke saya langsung saya sampaikan ke bu haji, dan saya arahkan ke beliau. Untuk garis besar beberapa nasabah yang belum dikembalikan kerugiannya sebagian sepengetahuan saya adalah, Bu haji etik, mang kasna, mang makbul, bu haji detik, Bu emah, untuk nasabah lainya yang menjadi korban dengan nilai yang besar puluhan juta langsung berhadapan dengan bu haji N.H sang pemilik. Tutup Wiwi

Sementara itu sang pemilik koperasi BMT Assalam Bu haji N.H saat di minta klarifikasinya melalui sambungan pesan aplikasi watshapnya pada hari Rabu 24-04-2024 hingga berita diterbitkan belum ada jawaban dari N.H sebagai pemilik 25/04

(Tim/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *