INDRAMAYU – Setelah dua hari melakukan pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan dua mahasiswa yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus di Bendungan Karet Bangkir, Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.
Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kabar penemuan ini disampaikan langsung oleh Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasat Polairud Polres Indramayu AKP Asep Suryana.
“Alhamdulillah kedua korban telah berhasil ditemukan oleh tim gabungan. Setelah proses pencarian sejak dua hari yang lalu, operasi SAR kini resmi kami tutup,” ujar AKP Asep, Senin (10/11/2025).
Ia menjelaskan, total korban dalam peristiwa nahas itu berjumlah tujuh mahasiswa.
Lima di antaranya berhasil selamat, yakni Gelar Gupta (22), Anggita Sekar (19), Lutfatul Hasan (19), M. Ali (21), dan Fatir (20).
Sementara dua lainnya, Agung Septiadi (20) dan Lana Wiratno (21), ditemukan meninggal dunia setelah sempat hilang sejak Sabtu (8/11/2025)
“Korban pertama atas nama Agung Septiadi ditemukan pada Minggu malam (9/11/2025) sekitar pukul 21.50 WIB, berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi awal kejadian. Jenazah langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan dibawa ke RSUD Indramayu,” kata AKP Asep.
Kemudian pada pukul 01.05 WIB dini hari, tim kembali menemukan korban kedua, Lana Wiratno, sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian awal, tepatnya di sekitar wilayah Desa Gandok, Kecamatan Sindang.
“Jenazah berhasil dievakuasi oleh personel Sat Polair Polres Indramayu dengan dukungan tim Basarnas, BPBD, dan relawan,” lanjutnya.
AKP Asep mengungkapkan bahwa operasi pencarian melibatkan berbagai unsur, di antaranya Sat Polair Polres Indramayu, Basarnas, BPBD, Tagana, dan sejumlah relawan potensi SAR.
“Sejak awal, semua pihak bekerja maksimal. Arus sungai yang deras dan kondisi air yang keruh menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan,” ujarnya.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi SAR resmi dinyatakan selesai dan ditutup.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan,” ucap Asep.
Selain menyampaikan rasa duka, AKP Asep juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran sungai, terutama saat debit air meningkat.
“Arus di Bendungan Bangkir cukup kuat dan berbahaya, apalagi bagi yang tidak terbiasa berenang di sungai. Kami harap masyarakat bisa lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas berisiko di area tersebut,” pesannya.
Sementara itu, Kasie Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan sekitar.
“Apabila menemukan potensi gangguan kamtibmas atau situasi darurat, segera laporkan melalui layanan Lapor Pak Polisi – SIAP MAS INDRAMAYU via WhatsApp 081999700110 atau call center 110,” tutupnya.








