MATAMAJA.COM//Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kucurkan anggaran senilai Rp 900 miliar untuk mengatasi ketahanan pangan Indonesia di 2023, khususnya untuk membuat harga beras stabil.
“Kami berharap alokasi anggaran untuk ketahanan pangan miliar bisa menangani masalah harga pangan, terutama beras yang diharapkan bisa stabil,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (22/2).
Sri Mulyani merinci, anggaran sebesar Rp 900 miliar tersebut dibagi untuk beberapa kementerian dan lembaga (K/L). Seperti Kementerian PUPR yang mendapat bagian Rp 630,8 miliar untuk membangun bendungan dan sarana irigasi.
Kemudian Kementerian Pertanian mendapat bagian Rp 125,4 miliar, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp 99,4 miliar.
Lebih lanjut, bendahara negara tersebut mengungkapkan, momen puasa berpotensi menaikkan inflasi Indonesia. Hal tersebut tentu perlu diwaspadai pemerintah.
“Inflasi Indonesia berada pada level moderat dibanding negara-negara maju. Kita harus waspada dalam dua bulan ke depan, Maret dan April adalah faktor musiman dengan masuknya Ramadhan dan hari raya Idul Fitri biasanya permintaan meningkat dan mobilitas masyarakat juga melonjak,” pungkas dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyoroti langkanya minyak goreng subsidi merek Minyakita dan naiknya harga beras. Menurut Ma’ruf, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi hal-hal tersebut.
“Pertama, memang ada kelangkaan pangan. Pemerintah sudah menyiapkan beras, itu beras impor dan saya kira sudah disalurkan termasuk di Jawa Timur untuk menekan harga itu,” kata Ma’ruf di Akademi Angkatan Laut, Surabaya, Senin (6/2).
Pemerintah juga melakukan operasi pasar minyak goreng agar distribusi rakyat itu tetap tidak terganggu. Kata dia, kalau produsen enggan memproduksi, pemerintah akan mengambil tindakan.
(@aher/kumparan.com)