Fasilitas Sarana Dan Prasaran SDN 03 Cihaurkuning Memprihatinkan,Kepsek Dan Guru Berharap Perhatian Serius.

matamaja.com – /Garut. Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal yang merupakan wadah sekumpulan manusia dalam bekerja sama demi mencapai tujuan pendidikan. Yang terorganisir dan formal dalam bentuk sekolah negeri atau swasta yang dikelola oleh pemerintah atau swasta.
Dalam melakukan kegiatan belajar- mengajar, untuk tujuan mengelola dan mendidik murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru.

Sebagaimana ditetapkan dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa: “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”.
Pasal ini menekankan pentingnya sarana dan prasarana dalam satuan pendidikan yang relevan.

Tetapi hal itu, sangatlah sangat minim sekali terutama dalam sarana dan prasarana, seperti hal nya di Kabupaten, Garut sarana prasarana pendidikan di sekolah Dasar sangat banyak yang rusak berat bahkan Ambruk, diduga karena kurangnya perhatian dari Dinas terkait, baik Pemerintah Daerah, Provinsi mungkin Sampai pusat, salah satunya SD Negeri 3 dan 4 Cihaurkuning Desa Cihaurkuning, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, banyak Bangunan SD yang tidak memadai lagi bahkan tidak dapat dipergunakan lagi akibat ambruk atapnya karena dimakan usia alias sudah Lapuk bangunannya.

Karena banyaknya sekolah yang kurang memadai sarana dan prasarananya, dan masih banyak yang memprihatinkan, terutama di sekolah-sekolah Dasar, karena fasilitas yang masih minim,baik dalam segi jumlah dan kualitasnya.

Misalnya Fasilitas seperti ruang kelas yang bocor, kursi dan meja, rak-rak dan sejenisnya yang rusak dan sudah tidak layak pakai, sehingga hal ini fasilitas kegiatan belajar tersebut dapat mengganggu proses belajar siswa dan jauh dari tidak layaknya pembelajaran.

Demikian pula, kurangnya tenaga kependidikan sehingga dapat menyebab kan masalah yang berkaitan dengan kurangnya fasilitas sekolah dan kurangnya pendidik (Guru) saat ini. Sabtu. 11 Februari.

Seperti apa yang diharapkan Kepala sekolas SDN 3 Cihaurkuning,kecamatan Malangbong, kabupaten Garut berikut penuturan beliau ; Saya ujang supriatna Kepsek SDN 03 Cihaurkuning,terkait dengan promosi saya di SD Negeri 03 Cihaurkuning ini baru 6 bulan dari semester 1 tahun ajaran baru, telah di jalani dan melihat tempat saya bertugas sangat prihatin melihat kondisi lokal bangunan sekolah, yang sangat memprihatinkan untuk sarana dan prasarana belajar mengajar, sedangkan dalam proses pembelajaran diharapkan ada kenyamanan,untuk itu kami mohon kepada para stikholder yang mendukung tentang pendidikan, mohon dengan sangat sekiranya untuk membantu Sekolah kami untuk bisa merehab lokal kelas yang sudah rusak berat,karena sangat tidak mendukung proses belajar yang aman nyaman tentram untuk dijalani siswa siswi dan guru.ujar Ujang Supriatna S.Pd.

Jadi harapan kami untuk Pemerintahan atau Dinas terkait untuk segera direalisa sikan bantuan kepada SDN 03 Cihaur – kuning untuk segera di rehab, terutama untuk terciptanya pembelajaran yang nyaman untuk siswa,lalu tadi dikatakan bahwa kelas dibagi 2 bagian untuk kelas 1 dan 2,1 lokal dipakai untuk 2 tingkatan Kami mohon kepada segenap stikholder dibidang pendidikan yang notabenya pendidikan adalah generasi pencetak penerus perjuangan bangsa,untuk itu kami mohon kepada semua untuk segera menjadikan lingkungan kami atau sekolah kami yang layak demi keamanan dan kenyamanan belajar mengajar,harap Ujang Supriatna S.Pd.
Selasa 17/01.

Menambahkan”Iyus Rusmana S.Pdi” salah satu Guru ; Melihat sarana dan pra sarana di SDN 03 cihaurkuning yang harusnya ruang kelas memadai tapi pada kenyataannya masih banyak ruang kelas yang tidak layak huni sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
1 lokal sudah sangat memprihatinkan sehingga kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan Loster,kelas 1 dan 2 digabung,maksudnya setelah kelas 1 pulang baru kelas 2 masuk.
Untuk itu mudah”an pemerintah daerah dalam hal ini bisa memperhatikan sarana pra sarana yang ada di sekolah terutama sekolah kami Mudah”an bisa minimal ada rehab lah walaupun tidak ada penambahan Lokal baru,ada rebah supaya kegiatan pembejalaran bisa lebih berjalan dengan lancar,kondusif, nyaman buat anak-anak dan juga untuk guru,harap Iyus Rusmana.( Abdul R ).