MATAMAJA.COM//Jakarta – Polri enggan mengungkap hubungan antara Anton Gobay, WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kasus penyelundupan senjata, dengan Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe.
Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti menjelaskan, informasi terkait hubungan Anton dengan Lukas tersebut bersifat rahasia.
“Ya, kan tadi saya udah jawab, kalau informasi intelijen kan tidak bisa dibuka ke publik,” kata Krishna kepada wartawan, Kamis (9/2).
Krishna menyebut, pihaknya hanya akan mengungkapkan mengenai perkara penyelundupan senjata yang saat ini tengah dihadapi Anton.
“Tapi kan kasusnya sudah terang benderang kami informasikan,” tambah dia.
Anton Gobay ditangkap bersama dua orang WN Filipina pada Sabtu (7/1) atas kepemilikan senjata api.
Tak lama setelah ditangkap, sempat juga beredar foto di media sosial yang menampilkan Anton bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe. Polri juga mengaku bakal menelusuri hubungan antara Anton dan Enembe.
Dalam kasus yang menjeratnya, Anton mengaku hendak menyalurkan senjata tersebut ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dia juga ingin mendukung rakyat Papua dalam kegiatan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Di sisi lain, Anton juga ingin meraup keuntungan dari penjualan senjata itu. Dia bakal mencari orang yang ingin membeli senjata miliknya dengan harga tertinggi.
(@aher/kumparan.com)