MATAMAJA.COM//Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan sampah di DKI Jakarta telah mencapai 8.000 ton per hari. Untuk itu, ia meminta perusahaan ikut membangun fasilitas daur ulang sampah.
Luhut mengatakan fasilitas daur ulang sampah di DKI Jakarta melalui teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) per harinya dapat mengolah sampah sebanyak 2.000 ton. Namun, fasilitas itu masih belum bisa mengimbangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.
“Bapak, Ibu sekalian Bantargebang itu hanya 18 kilometer saja dari sini (Cikarang). Di sana ada fasilitas RDF oleh DKI bisa olah 2.000 ton per hari. Tapi sampah DKI ini 8.000 ton per hari, jadi angka yang jauh lebih besar sekali,” kata Luhut saat peresmian pabrik daur ulang Coca-Cola Indonesia di Cikarang, Rabu (8/2).
Luhut menegaskan pemerintah berkomitmen menangani permasalahan sampah. Ia mengungkapkan sampai saat ini pemerintah telah menyelesaikan 35,5 persen masalah sampah plastik di laut.
Lebih lanjut, Luhut memuji Coca-Cola karena telah berinisiatif membangun pabrik daur ulang. Ia mengharapkan kapasitas daur ulang Coca-Cola bisa ditingkatkan agar lebih maksimal dalam mengolah sampah.
“Keberadaan (pabrik daur ulang) ini sudah bagus sekali, kapasitas hemat saya perlu ditingkatkan karena ini masih 25.000 ton per hari, kalau bisa tahun depan kita dobel (kapasitasnya),” ujar Luhut.
“Saya dorong juga Coca-Cola, dan industri-industri minuman membuat perusahaan perusahaan daur ulang seperti ini. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, jadi koleksinya ini harus kita buat lagi. Jadi diperbanyak,” tambahnya.
(@aher/kumparan.com)