MAJALENGKA – Pelaksanaan ujian sekolah atau penilaian sumatif akhir jenjang di SMK KORPRI Majalengka pada Senin, 17 Maret 2025, menuai keluhan dari sejumlah orang tua siswa. Pasalnya, beberapa siswa tidak diizinkan mengikuti ujian karena masih memiliki tunggakan pembayaran sekolah.
Salah satu orang tua siswa mengaku bahwa anaknya tidak dapat mengikuti ujian karena masalah tunggakan pembayaran. “Saya sudah berusaha membayar secara mencicil, tapi belum bisa melunasi semuanya. Hari ini saya datang untuk membayar sebagian, tapi ditolak,” ujarnya dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, orang tua tersebut menambahkan, “Malahan anak saya disuruh pulang oleh wali kelasnya.”
Namun, pihak sekolah melalui salah seorang guru yang juga merupakan wali kelas membantah pernyataan tersebut. Guru tersebut menjelaskan, “Saya tidak pernah menyuruh siswa pulang. Kemungkinan anaknya tidak memiliki kartu ujian, dan kartu ujian bisa diambil di bagian kurikulum oleh orang tua bagi siswa yang memiliki tunggakan,” jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari bagian kurikulum maupun pihak sekolah terkait kebijakan yang diberlakukan terhadap siswa yang memiliki tunggakan pembayaran.
Kejadian ini memicu pertanyaan mengenai kebijakan sekolah yang dinilai kurang mempertimbangkan kondisi ekonomi orang tua siswa dan berharap agar sekolah dapat memberikan solusi yang lebih manusiawi, seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti ujian sambil menyelesaikan kewajiban pembayaran.
(Red)