Garut. Bertempat di Aula Desa Maripari, tepatnya pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2023, pukul 13.00 WIB, sekira 60 warga yang mengatas namakan Masyarakat Peduli Desa Maripari(MPDM) hadir menghadiri Undangan Perihal Pemberi tahuan Audensi Klarifikasi Dugaan Asusila, yang ditunjukan kepada BPD Maripari untuk memfasilitasinya. Sayangnya tidak ada satupun anggota BPD Maripari yang menghadirinya.
Diawali dengan seorang warga yang tidak mau disebutkan jati dirinya sebut saja DH, menyampaikan dihadapan Sekdes yang mewakili Kades Maripari, disaksikan Babinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP. Sedangkan berdasarkan pantauan Awak Media tak ada satupun BPD Maripari yang hadir.
Dalam audensi itu DH menyampaikan, “Kalau yang diterima undangan ke saya, untuk apa, untuk audensi dengan Ketua beserta anggota BPD,” tegasnya.
Kemudian DH membacakan Surat Undangan, “Kepada Ketua BPD di tempat, dengan hormat, kami atas nama Masyarakat Peduli Desa Maripari, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, merencanakan melaksanakan Audensi klarifikasi bla-bla-bla,” kata DH, tak membacakan dua kata yang tertera dalam surat itu, yakni kata “Dugaan Asusila”
Setelah mengatakan Bla BLA BLA, lau DH membacakan, Hari Selasa tanggal 31 Oktober 2023, pukul 13.00 WIB tempat di Aula Desa Maripari
“Saya datang ke sini, menerima undangan ini. Dari surat ini jelas, ditujukan kepada Ketua BPD dan anggota,” ujar ujar DH.
Selanjutnya ia membacakan Surat Undangan Perihal Pemberitahuan Audensi Klarifikasi Dugaan Asusila yang ditunjukan kepada BPD Maripari,
DH membacakan Surat Audensi, yang berbunyi: Memohon kesediaan anggota BPD untuk menerima kami untuk melakukan tatap muka sekaligus bisa memfasilitasi menghadirkan kepala Desa Maripari (Drs. Maman Herisman) untuk bisa hadir pada saat waktunya, demikian pemberitahuan kami sampaikan, dengan harapan bisa berkenan memenuhinya.
“Ya, oke! Itu redaksi suratnya,” kata DH setelah membacakan bagian paragraf terakhir surat Undangan Perihal Pemberitahuan Audensi Klarifikasi Dugaan Asusila yang ditunjukan kepada BPD Maripari.
Maksud kami datang kesini, ucap DH, mengadu kepada mewakili rakyat di sini. “Sepengetahuan saya sudah tiga kali. Tetapi tidak ada respon sama sekali,” ungkap DH.
“Maksud saya, apakah BPD Maripari berpihak dimana? Apakah menjadi wakil rakyat, atau menjadi apa? Kami harus kemana menyalurkan aspirasi kami? Apa dijalanan teriak-teriak? Apa bagaimana? Dan apakah mereka mewakili kami? Mereka dipilih oleh masyarakat, Pak! Sekarang masyarakat ada masalah, Pak? Kami tidak minta apa-apa. Tolong diklarifikasi! Kami hanya minta klarifikasi,” pinta DH mewakili Masyarakat Peduli Desa Maripari.
Dan kejadian ini seolah membodohi kami, sambungnya, seolah kami tidak mengundang Bapak-bapak. “Saya sudah tiga kali menerima surat ini, sudah tiga kali. Tapi tidak ada satupun respon dari BPD, tiis(red-dingin), jempe (red-tidak gaduh),” aku DH.
Di sini, ujarnya, hanya diwakili sekretaris lurah untuk berbicara sesuatu, “Bagi saya pribadi, saya tidak berkepentingan dengan anda,” tegas DH yang menerima Surat Undangan Masyarakat Peduli Desa Maripari, Perihal Pemberitahuan Audensi Klarifikasi Dugaan Asusila.
( Abdul.R ).